Thursday 2 February 2017

My Existentialism Through Literary Activity

Please pardon my narcissism, but I feel like sharing (and hence, enjoying) the publicity of my name in media. Thanks to Komunitas Sastra Pawon (Pawon Literary Community) in Solo that I've joined since few months ago that has made this come true.


http://solo.tribunnews.com/2017/01/26/balai-soedjatmoko-solo-akan-gelar-bincang-buku-berjudul-berkini-tiada-tara

"Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLOBalai Soedjatmoko Solo, akan menggelar Bincang Buku berjudul 'Berkini Tiada Hati'.

Bincang buku ini bertajuk Mahasiswa Berpuisi.

Kegiatan ini akan diadakan pada Jumat, (3/1/2017) pukul 19.00 WIB.

Dalam bincang buku akan ada 3 pembicara yang hadir yaitu Aji Ramadhan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Bunga Hening Maulidina dan Liswindio Apendicaessar dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Selain bedah buku, dalam kegiatan ini akan diisi dengan penampilan dari lima mahasiswa yang membacakan puisi.

Antara lain Erma Royani, Klara Sukma Pujiati, Sri Sumarsih, Rani Setiawaty dan Putri Haryanti yang merupakan penyair-penyair pengisi buku 'Berkini Tiada Hati' dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Balai Soedjatmoko sendiri kerap mengadakan berbagai event dari live music, pameran kesenian hingga workshop.(*)"

Nonetheless, in Kompas, February 02 2017


UPDATE: Here's the pictures of myself talking in the event mentioned above




Anyway, months ago before this, I also appeared in radio show talking about Nobel Prize received by Bob Dylan. Initially I was so nervous but I ended up enjoying giving explanation about how great Bob Dylan was.




Many new great opportunities have happened to me since I joined Komunitas Sastra Pawon (Pawon Literary Community). Most of all, I learn a lot about literature, both the process of writing and the publication. At the very least now I can be enrolled in something I really like and enjoy, not merely something I'm obliged by others.

No comments:

Post a Comment