|
Gambar diambil dari: marvelcinematicuniverse.wikia.com |
Hampir satu bulan merajai pasar bioskop di Indonesia dan juga dunia, Infinity War masih menyisakan perdebatan di antara para penggemar film. Beberapa teman menyatakan bahwa mereka kebingungan bagaimana harus bersikap terhadap film tersebut. Ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa Thanos memiliki tujuan yang “mulia” untuk menjaga keseimbangan dunia dan agar tidak terjadi kepunahan dan kerusakan lingkungan sebagaimana yang telah terjadi pada planetnya, Titan, beberapa berpendapat bahwa tindakan Thanos adalah perbuatan yang terpuji dan heroik, terlebih lagi karena dia satu-satunya yang berani mengorbankan segala yang dia cintai untuk kebaikan alam semesta.
Sebenarnya narasi mengenai Thanos dalam Infinity War bukanlah sebuah narasi baru, alih-alih justru membosankan. Kita sudah sering menemukan narasi serupa di dalam kitab-kitab suci agama. Di sana kita sudah kenyang menemukan kisah-kisah Tuhan yang megalomaniak mengazab dan menghabisi manusia bukan cuma satu atau dua orang, melainkan satu kota atau bahkan satu bangsa dengan alasan bahwa keberadaan manusia-manusia tersebut membawa kekejian bagi dunia. Ketika Tuhan melenyapkan manusia-manusia tersebut, maka seolah kebaikan di dunia kembali terpelihara.