Thursday, 8 October 2009

Nen (Aura)

Mungkin ada beberapa yang belum mengetahui tentang apa yang saya maksud dengan 'Nen'. Saya rasa pasti sebagian besar orang pernah menonton Hunter X Hunter. Nen (念, Mind Force) yang dimaksudkan pada serial anime Hunter X Hunter adalah sebuah bentuk energi yang ada atau dibuat di dalam tubuh (seperti chi) yang bisa dikendalikan atau diatur dan dimanipulasi dalam berbagai cara oleh seseorang. Aliran energi ini lebih sering kita kenal dengan sebutan Aura. Meskipun begitu, seringkali yang dimaksudkan dengan Kemampuan Nen adalah energi nen (aura) itu sendiri (yang dihasilkan) serta kemampuan untuk mengendalikannya.

Beberapa manfaat dari kemampuan mengendalikan nen adalah:
  • Awet muda,
  • Memperkuat pertahanan fisik,
  • Mempercepat proses penyembuhan,
  • Memperkuat stamina,
  • dll.

Perhatikan gambar di atas. Huruf Kanji yang berada di tengah berarti Nen (念, Mind Force), yang di kanan berarti Ten (纏, Envelop), yang di kiri berarti Zetsu (絕, Suppress), yang di atas berarti Ren (練, Refine), dan yang di bawah berarti Hatsu (發, Release). Keempat jenis nen itu (ten, zetsu, ren, hatsu) adalah teknik dasar nen dan sangat fundamental. Tapi sebelum mempelajari keempat hal tersebut saya ingin menjelaskan dulu hal-hal atau pengertian-pengertian lain yang berhubungan dengan nen dan aura.

Aura adalah energi yang dihasilkan oleh semua tubuh makhluk hidup untuk bertahan hidup. Kehilangan aura berarti sama saja dengan kehilangan energi untuk menjaga tubuh tetap hidup, dan hasilnya adalah kematian (konsepnya sama dengan aliran chi, yang merupakan energi kehidupan). Aura dari semua bagian tubuh selalu mengalir keluar bersamaan, menghasilkan suatu bentuk energi. Ini terjadi tanpa disadari oleh si pemilik tubuh dan aura tersebut mengalir keluar begitu saja. Titik-titik pada tubuh tempat aura kita mengalir keluar biasa disebut titik aura atau souko.
Aura sendiri dihasilkan pada tubuh kita yang kita sebut dengan chakra. Sebenarnya tubuh kita memiliki banyak sekali chakra, tetapi biasanya hanya disebutkan terdapat 7 chakra utama, yaitu:
  1. Muladhara chakra (root chakra), mempengaruhi empat kecenderungan yang mempengaruhi manusia untuk maju, yaitu dharma (kebenaran spiritual), artha (kecenderungan psikis), kama (kesehatan fisik) dan moksa (tujuan spiritual). Meditasi pada chakra ini akan menguasai semua unsur padat (pritivi tattva). Muladhara chakra berhubungan dengan insting, keamanan, kemampuan bertahan hidup (secara fisik), dan juga dengan potensi dasar manusia. Chakra ini terletak di daerah antara bagian kelamin dan anus. Disimbolkan dengan bunga teratai dengan empat kelopak. Dengan memberikan energi prana kepada chakra ini akan memberikan rasa segar seluruh badan dan memberikan kekuatan di daerah sepanjang kaki. Untuk mengaktifkan chakra ini kita harus menghilangkan ketakutan kita yang paling dasar (rasa takut untuk menghadapi kenyataan dan takdir / panggilan kita)
  2. Svadisthana chakra (sacral chakra), mempengaruhi enam kecenderungan alami dari pikiran yaitu avajnana (ketidak pedulian), murcha (hilangnya akal sehat), pranasa (sakit karena ketakutan yang berlebihan), avisvasa (tidak percaya diri), sarvanasa (tidak berdaya), dan krurata (kasar). Terletak pada bagian tulang ekor. Meditasi pada chakra ini akan menguasai semua unsur cair (apas tattva). Intuisinya akan meningkat serta dapat mengontrol perasaannya dengan sempurna. Untuk membuka chakra ini terutama seseorang perlu mengatasi rasa bersalahnya. Disimbolkan dengan bunga teratai dengan enam kelopak.
  3. Manipura chakra (solar plexus chakra), mempengaruhi sepuluh kecenderungan yaitu lajja (malu), pisunata (kekejaman), irsa (iri hati), susupti (malas), visada (kesedihan), kasaya (jengkel), trsna (selalu merasa kurang), moha (hasrat membabi buta), ghrna (kebencian) dan bhaya (ketakutan). Chakra ini berhubungan dengan transisi dari perasaan sederhana menjadi kompleks dan merupakan pusat kekuatan. Terletak di daerah perut. Jika chakra ini mulai berkembang seseorang akan menyadari atau merasakan sesuatu tempat menyenangkan atau tidakmenyenangkan tanpa mengetahui sedikitpun sebabnya. Dalam chakra ini terdapat akumulasi panas maksimum. Disimbolkan dengan bunga teratai dengan sepuluh kelopak. Meditasi pada chakra ini akan memperoleh berbagai kekuatan (siddhi) dari unsur api (agni tattva). Untuk mengaktifkannya, seseorang harus menghilangkan perasaan kecewanya.
  4. Anahata chakra (heart chakra), disebut juga Anahata-puri atau padma-sundara. Berhubungan dengan hati manusia yaitu rasa cinta. Chakra ini terletak di dada dan disimbolkan dengan bunga teratai 12 kelopak. Memiliki dua belas kecenderungan yaitu asa (harapan), cinta (kegelisahan), cesta (usaha), mamata (kasih), dambha (kesombongan), viveka (hati nurani), vikalatah (tekanan psikis), ahamkara (egois), lolatah (ketamakan), kapatah (munafik), vitarka (suka berdalih) dan auntapa (penyesalan). Manakala seseorang menderita karena sesuatu hal dan tidak mendapatkan pertolongan, orang itu akan sakit dadanya, ini adalah pekerjaan anahata chakra yang mempengaruhi tubuh fisik. Jika chakra ini mulai berkembang, seseorang akan bisa menyadari dan memahami perasaan orang lain, bahkan mahluk halus. Ia memiliki cinta kasih ketuhanan yang murni dan suci sehingga orang yang berada di dekatnya akan merasakan ketenangan dan kedamaian yang agung. Ia mengetahui segala hal masa lalu sekarang dan yang akan datang. Untuk mengaktifkan chakra ini seseorang perlu menyadari perasaan cintanya serta adanya cinta di sekeliling dan hatinya dan juga menghilangkan kesedihan dan rasa kehilangan atas orang-orang yang dicintai dan dikasihinya.
  5. Visuddha chakra (throat chakra), memiliki kecenderungan yang mempengaruhi mental. Berhubungan dengan komunikasi dan pertumbuhan. Disimbolkan dengan bunga teratai dengan 16 kelopak. Meditasi pada chakra ini akan mengalami perkembangan pengetahuan duniawi, kesejahteraan yang meningkat, kepasrahan kepada Tuhan serta memiliki daya tarik yang luar biasa. Chakra ini memberikan kemampuan untuk mendengar suara hati serta berbagai aesvarya (kekuatan gaib). Untuk mengaktifkan chakra ini kita harus bisa membedakan antara yang salah dan yang benar melalui suara hati (nurani), serta jujur terhadap diri sendiri mengenai panggilan hidup kita atau jalan hidup yang harus kita tempuh.
  6. Ajna chakra (third eye chakra), memiliki kecenderungan yang berhubungan dengan apara (pengetahuan duniawi) dan para(pengetahuan spiritual). Berhubungan dengan waktu dan kesadaran dan kepedulian terhadap sekitar. Memiliki kekuatan cahaya. Terletak di tengah kepala. Disimbolkan dengan bunga teratai dengan 2 kelopak. Untuk mengaktifkan chakra ini kita harus terlebih dulu menyadari bahwa perpecahan dan perbedaan yang ada di dunia ini merupakan ilusi.
  7. Sahasrara chakra (crown chakra), merupakan puncak kesadaran manusia, tempat bertemunya siva dan shakti. Seseorang yang kundalini nya mencapai chakra ini maka ia akan terbebaskan dari ikatan kelahiran dan kematian, egonya melebur menyatau dengan semesta (energi kosmis). Dianggap sebagai chakra kesadaran diri. Disimbolkan dengan bunga teratai dengan 1000 kelopak. Terletak di bagian atas kepala. Untuk mengaktifkan chakra ini kita harus terlepas dari kejadian masa lalu yang sangat melekat dengan kita dan kita harus melepaskan diri kita dari duniawi.
Kenyataannya sangat tidak mungkin bagi kita untuk secara murni mengaktifkan seluruh chakra tersebut secara penuh karena jika kita ingin membuka chakra kita secara penuh, kita harus mengaktifkan semuanya satu persatu dari yang paling bawah (dari chakara pertama sampai ketujuh). Bahkan untuk "membuka" chakra pertama saja adalah hal yang hampir sangat tidak mungkin bagi kita. Tapi jika kita ingin bermeditasi pada chakra-chakra tertentu secara tidak berurutan dengan tujuan meningkatkan sisi positif yang ada pada masing-masing chakra adalah hal yang sangat mungkin kita lakukan.

Bagi yang masih bingung mengenai chakra, akan dijelaskan sebagai berikut.

Chakra merupakan pusaran energi (sumber energi) yang memancarkan aura (bentuk energinya). Analoginya adalah chakara ibarat ngarai yang mengalirkan air (aura). Dalam hidup kita tidak tahu apa pun bisa saja jatuh ke ngarai tersembut dan menyumbat aliran air. Untuk kembali membuat air tersebut mengalir maka kita harus membuang kotoran yang menyumbatnya. Begitu pun aura. Hal-hal negatif yang disebutkan di atas adalah yang menghambat aliran aura yang harus kita hilangkan agar aura dapat mengalir dengan lancar melalui souko.

Seorang pengguna nen berlatih untuk secara manual membuka dan menutup titik-titik auranya (souko) supaya mereka bisa mengontrol aliran aura mereka. Seseorang bisa mempelajari ini secara bertahap, mempelajari untuk mengontrol titik aura tersebut dengan meditasi (umumnya seseorang mempelajari cara mengontrol aliran aura dengan membuka atau menguasai souko mereka melalui meditasi), atau dengan menerima sebuah aliran aura dalam jumlah besar(gehou)dari pengguna nen yang berpengalaman untuk memberi gaya atau dorongan pada titik-titik aura untuk membuka (lebih tepatnya membuka souko secara paksa).

Analoginya adalah ibarat memberikan arus air yang sangat deras kepada ngarai tersebut sehingga kotoran yang menutup aliran air tersebut pun bisa terdorong dan hanyut. cara ini sebenarnya dilarang karena dianggap sangat berbahaya (meskipun bisa menguasai nen jauh lebih cepat, tak perlu meditasi bertahun-tahun) karena bisa membahayakan nyawa dan menyebabkan kematian.

Ketika seseorang sudah berhasil membuka titik-titik auranya, dia akan mampu untuk melihat auranya (dan warnanya) menyelimuti sekeliling tubuhnya. Selain itu semua, beberapa orang mampu untuk "menemukan" dan mempelajari cara untuk memanipulasi (mengendalikan) aura mereka dengan cara dan kemampuan mereka sendiri (bakat), tanpa perlu pengajaran dan bimbingan dari pengguna nen lainnya.

Jadi, secara sederhana, chakra merupakan pabrik aura, aura merupakan energi kehidupan, dan souko adalah titik-titik pada tubuh tempat aura keluar.

Berikut ini akan dijelaskan empat teknik dasar nen yang sebelumnya telah disebutkan (ten, zetsu, ren, hatsu).
  1. Ten, ketika seseorang berhasil membuka souko-nya (mengalirkan auranya ke luar), dia harus mempertahankan auranya di sekitar tubuhnya dan mengendalikan derasnya aliran aura yang keluar agar aura tersebut tidak habis. Jika aura yang merupakan energi kehidupan terus mengalir deras dari tubuh maka lama-kelamaan tubuh akan merasa lemas dan akhirnya mati. Teknik ini adalah pertahanan paling dasar melawan serangan fisik dan emosional dari pengguna nen lainnya. Dengan menggunakan ten, kita bisa mencegah penuaan karena aura yang kita kontrol jadi tidak terbuang percuma.
  2. Zetsu, menghentikan seluruh aliran aura keluar dari tubuh secara serentak. Dengan menutup souko, pengguna zetsu bisa menghentikan aliran aura tersebut keluar dari tubuhnya. Orang yang menggunakan zetsu bisa lebih sensitif terhadap aura orang lain karena tubuhnya sudah tidak dilapisi/dikelilingi oleh auranya sendiri (ibarat tidak pakai baju, lebih bisa merasakan panas dinginnya suhu lingkungan). Zetsu sangat bermanfaat untuk memata-matai dan menguntit orang lain karena orang lain jadi tidak bisa merasakan aura kita (seakan-akan keberadaan kita jadi tidak ada karena orang lain tersebut jadi tidak bisa merasakan energi kehidupan kita) sehingga dia tidak akan menyadari kehadiran kita. Zetsu juga bisa digunakan untuk memulihakan kondisi tubuh (menjadi segar dan kuat kembali dari kelelahan) karena aura yang ditahan keluar jadi memenuhi tubuh bagian dalam. Tetapi karena zetsu berarti menutup aliran aura seseorang, hal tersebut bisa sangat berbahaya karena berarti kita tidak punya pertahanan fisik terhadap serangan luar (khususnya serangan aura dari orang lain). Bahkan serangan lemah yang diselimuti aura bisa menjadi luka yang fatal (ingat fungsi ten).
  3. Ren, bisa dibilang sebagai aplikasi dari ten. Pengguna nen yang mampu mempertahankan auranya berarti bisa mengontrol aliran auranya. Dengan ren, pengguna nen tersebut mampu mempertahankan/membuat auranya keluar dari tubuhnya sekuat-kuatnya dan sebesar-besarnya (lawan dari zetsu) tanpa perlu khawatir akan kehilangan auranya (karena dia bisa mengontrol auranya untuk tidak digunakan secara terus-menerus). Ren memfokuskan untuk mengeluarkan aura dalam jumlah yang sangat besar dan mempertahankannya di sekitar tubuh, memperbesar ukuran dan intensitas aura tersebut. Ini menambah kemampuan fisik seseorang dan agar staminanya dalam keadaan maksimal.
  4. Hatsu, merupakan aplikasi langsung dari ren. Ren merupakan teknik mengeluarkan aura dari dalam tubuh, sedangkan hatsu berarti memproyeksikan aura tersebut secara spesifik dengan cara tertentu untuk berbuat sesuatu (menggunakan aura untuk berbuat sesuatu). Hatsu yang bagus harus bisa mencerminkan karakter seseorang; seseorang tidak akan bisa menguasasi nen secara penuh jika dia hanya meniru kemampuan orang lain. Hatsu mempunyai beberapa kategori yang berbeda, dan aura dari setiap individu diposisikan pada kategori yang berbeda. Selama mempelajari nen, seseorang bisa menentukan/memutuskan untuk mempelajari bagaimana mengaplikasikan kemampuan nen-nya dengan caranya sendiri sesuai (yang cocok) dengan kepribadiannya, yang bisa berkembang menjadi kemampuan yang unik (kemampuan yang berbeda dari kemampuan orang lain).

Berikutnya penjelasan akan lebih mengenai hatsu karena merupakan aplikasi secara nyata dari penggunaan nen itu sendiri.
           

Ada beberapa tipe Hatsu:
  1. Kyōka (強化) / Enhancement (Reinforcement), bagan yang paling atas, merupakan kemampuan untuk menggunakan aura untuk menambah efisiensi dari sebuah objek atau tubuh seseorang. Maka dari itu, seseorang bertipe kyōka mampu menambah kemampuan serangan dan pertahanan fisiknya secara signifikan, dan sangat cocok untuk pertarungan jarak dekat. Kyōka adalah tipe hatsu yang paling seimbang, memungkinkan pengguna untuk membuat dirinya berada dalam keadaan menyerang dan bertahan dan menjadi sangat kuat hanya dengan menggunakan kamampuan yang sederhana. Contoh dari kemampuan tipe kyōka yang kompleks adalah termasuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk memulihkan dirinya.
  2. Hōshutsu (放出) / Emission, bagan yang ada di bagian kiri atas, merupakan kemampuan yang memungkinkan penggunanya mengontrol keadaan auranya ketika terpisah dari tubuhnya. Ini berarti, orang dengan tipe hatsu hōshutsu bisa melepaskan auranya dari tubuhnya tanpa kehilangan kontrol atas auranya. Biasanya aura intensitas aura berkurang sangat cepat ketika terpisah dari tubuh pengguna (karena aura tersebut berada pada jarak yang jauh dari sumber aura tersebut dihasilkan), tapi tipe hōshutsu bisa memisahkan aura dari tubuhnya dalam jangka waktu yang panjang dan masih bisa mengaturnya. Bisa dikatakan, semua hal yang berhubungan dengan jarak bisa dilakukan oleh tipe hōshutsu.
  3. Henka (変化 ) / Transmutation (Transformation), bagan yang ada di bagian kanan atas, merupakan kemampuan untuk mengubah properti aura untuk meniru bentuk benda lain. Bentuk yang diciptakan melalui henka sebenarnya adalah aura, hanya saja perwujudannya tidak seperti aura. Secara sederhana, aura yang ada hanya meniru komponen pembentuknya saja, tidak berubah menjadi benda tersebut (meniru sifat-sifat pembentuknya dan sifat-sifat benda itu sendiri, misal: meniru sifat elektronnya, meniru sifat asamnya, meniru sifat lengketnya, dll.). Jadi, pengguna henka bisa membuat auranya meniru sifat dari suatu benda (baik nyata atau pun imajiner). Meskipun begitu, jika seorang pengguna henka ingin meniru sifat / properti dari suatu benda, tidak berarti seluruh sifat / propertinya ditiru, pengguna henka bisa menentukan untuk hanya meniru yang penting-penting saja. Orang yang tidak menguasai nen (tidak bisa melihat aura) tidak bisa untuk melihat substansi yang dibentuk oleh henka (karena substansi yang terbentuk itu masih merupakan aura).
  4. Sōsa (操作 ) / Manipulation, merupakan kemampuan untuk mengontrol benda hidup atau pun tak hidup. Kemampuan yang dimiliki pengguna sōsa cenderung lebih rumit dan umumnya membutuhkan kondisi tertentu yang harus dicapai sebelum si pengguna mampu mengontrol objek yang diinginkannya. Bisa diinterpretasikan seseorang yang dikontrol oleh tipe sōsa berarti dia terkena hipnotis. Meskipun begitu, tipe sōsa tidak bisa mengontrol kemauan seseorang, hanya tubuhnya saja.
  5. Gugenka (具現化 ) / Conjuration, merupakan kemampuan untuk menciptakan benda atau materi independen dan nyata secara fisik yang berasal dari aura seseorang. Sekali seseorang berhasil menguasai gugenka dan menciptakan materi tertentu, dia bisa memunculkan dan menghilangkannya dalam waktu yang tak berarti, kapan pun dia mau. Gugenka adalah satu-satunya penggunaan nen yang bisa menciptakan benda-benda secara nyata (fisik) di mana semua orang (termasuk orang awam, bukan pengguna nen) bisa melihat dan menyentuhnya. Benda yang diciptakan melalui gugenka bisa memiliki kemampuan khusus yang ditambahkan kepadanya oleh si pengguna nen dengan syarat-syarat (kondisi) tertentu yang harus dipenuhi. kemampuan gugenka haruslah sangat spesifik, kompleks dan kondisional (memenuhi kondisi yang ditentukan). Syarat kondisi yang ditambahkan pada materi gugenka adalah untuk membuat kekuatannya jauh lebih kuat.
  6. Tokushitsu (特質) / Specialization, adalah kemampuan nen yang tidak termasuk dalam 5 kategori lainnya. Ini adalah kategori kemampuan yang paling berbeda dan sulit dijelaskan karena sama sekali tidak dapat dihubungkan dengan kelima tipe nen lainnya, tapi ada juga yang berdasarkan kelima kategori tipe nen lainnya. Misalnya: seorang bertipe tokushitsu bisa saja menguasai seluruh kemampuan nen yang ada (kelima jenis nen) sekaligus dan ada pula yang memiliki kemampuan yang sama sekali berbeda dari kelima jenis nen yang ada (kemampuan spesial). Jenis kemampuan yang muncul pada seorang tokushitsu tidak memiliki hubungan dan kesamaan sifat dengan pengguna tokushitsu lainnya (berbeda dengan 5 jenis nen yang lain). Misal: meskipun dua orang pengguna gugenka menciptakan kemampuan dan jurus yang berbeda, tetapi sifat dan konsep dasar kemampuan atau kekuatan mereka sama. Seorang tokushitsu dapat dikatakan seorang yang menguasai semua 5 jenis nen lainnya dengan efisiensi 100% (sehingga mampu menciptakan kemampuan-kemampuan spesial yang berbeda dan unik). Hal-hal spesial yang berhubungan dengan kehidupan, kematian, aura, waktu, takdir atau nasib, pikiran dan lainnya dapat dilakukan oleh seorang tokushitsu.
Biasanya, seseorang mampu memiliki kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu kemampuan nen, tapi tipe hatsu tetap tidak bisa diubah. Misal seorang bertipe hatsu kyōka, selain menggunakan kekuatan tipe kyōka dia juga mampu menggunakan tipe kekuatan hōshutsu meskipun efisiensinya jadi dibawah 100% (karena hōshutsu bukan tipe hatsu aslinya). Tetapi, meskipun mampu menggunakan kemampuan nen dari hatsu lain selain tipe hatsu miliknya, tetap saja tipe hatsu lain yang mampu dikuasainya hanya tipe hatsu yang berdekatan dari tipe hatsu aslinya. Jadi, misalnya seorang berkemampuan kyōka tadi ingin menggunakan tipe hatsu lain, dia hanya bisa meraih tipe hatsu hōshutsu dan henka saja. Dia tidak akan mampu untuk menggunakan gugenka dan sōsa dengan baik atau bahkan tidak mampu sama sekali.

Sebagai parameter, seorang dengan tipe hatsu kyōka, mampu kemungkinan terbaik hanya mampu menggunakan hōshutsu dan henka dengan efisiensi 80%, sedangkan untuk menggunakan tipe gugenka dan sōsa hanya 60%. Sedangkan untuk menguasai tipe tokushitsu 0% (karena tokushitsu merupakan tipe spesial).

Begitu pun misalnya tipe gugenka, hanya mampu menguasai henka dengan efisiensi 80%, menguasai kyōka dan sōsa dengan efisiensi 60%, menguasai hōshutsu dengan efisiensi 40%, dan tokushitsu tetap 0%.

Meskipun terkesan merugikan bagi gugenka dan sōsa, tetapi perlu diketahui bahwa hatsu seseorang sejak lahir bisa berubah berdasarkan faktor-faktor lingkungan dan kondisi sekitar seseorang tersebut dibesarkan. Dan perubahan hatsu ini hanya paling mungkin terjadi ke arah tipe hatsu yang paling dekat dengan tipe hatsu aslinya. Jadi, tipe hatsu lain yang paling mungkin menjadi tipe hatsu tokushitsu adalah gugenka dan sōsa.

9 comments:

  1. dio mempelajari chakra juga ternyata
    sayang gw ga blajar yg versi jepang, haha

    fyi : si tate master tuh..

    ReplyDelete
  2. woooww,, ternyata banyak juga y anak CC yg demen beginian.. hehe.. tak disangka..

    ReplyDelete
  3. nen itu bukan chakra bro
    waaahhh salah besar ente.....
    beda jauh tuh....

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang bukan bro, makanya di baca dulu dong bro
      kan dibilangnya Kemampuan Nen itu adalah kemampuan mengendalikan aura, dan aura itu dihasilkan di Chakra
      dibaca dulu ya bro baru komentar salah bener..

      Delete
    2. Maksudnya "nen itu bukan chakra" gimana?? Secara garis besar aku cuma paham sebatas ini aja nih... Chakra = Titik tubuh penghasil Aura ibarat Sumber Mata Air (dalam Hunter X Hunter disebut Shoko)... Sedangkan Nen = Aura yang keluar dari Shoko mengalir ke seluruh tubuh ibarat Air mengalir melewati celah/rongga didalam tanah atau permukaan sungai...

      Kalo HxH kan disebut Nen, sedangkan di Dragon Ball tuh Aura = Ki... Bener ga tuh??

      Delete
    3. Nen itu teknik pengendalian Aura. Aura itu energi kehidupan. Dalam bahasa Cina disebut Qi (dibaca: Chi), bahasa Jepang disebut Ki. di Hunter x Hunter Aura tetep disebut Aura kan.

      Nen (Teknik Pengendalian Aura) sendiri, seperti yang disebutkan di postingan ini, terbagi ke dalam beberapa teknik: Ten, Zetsu, Ren, Hatsu, dan ada beberapa teknik pengembangan lainnya (disebutkan di postingan yg lain).

      Chakra & Shouko itu beda. Chakra itu ada di dalam tubuh (seperti disebutkan di post ini, ada 7 Chakra utama dalam tubuh). Chakra ibarat pabrik aura.
      Kalau Shouko, itu ada di permukaan tubuh (atau kulit). itu titik2 tempat keluarnya aura dari dalam tubuh. jadi dari dalam tubuh, aura keluar lewat shouko yg ada di permukaan tubuh kita.

      Delete
    4. tolong buka shokou gw sma gehou,gw minat bgt pengendalian aura ini
      gw siap nanggung smua resiko gehou walaupun badan gw taruhannya

      Delete
  4. Sini... Gw buka... Tp bukan lewat gehou... Melainkan baptis.

    ReplyDelete
  5. Ternyata banyak penggemar hxh yang mendalami nen... saya sempat berfikir bahwa 100 atau lebih tahun lagi nen yg di hxh akan mewujud menjadi nyata... .. akhir akhir ini gw baca tentang kejadian masa lampau dimeluai dr orang orang saketih jaman dulu... ternyata memang sudah ada... secara esensi... itu semua di namakan hatsu... misal orang kebal bacok berarti kyouka... ada yg jago ada yang engga... yang sosa berarti bakatnya hipnotis... gugenka pesulap... housutsu tipe jarak jauh DUKUN santet... atau penyembuhan jarak jauh... henka ya seperti khodam macan dll... tokusitshu di luar akal seperti karomah para wali...

    Bener ga sih? Nah hanya saja tidak ada penjelasan secara mendalam seperti yang di sampaikan oleh om yoshihiro togashi... jd master yoshihiro mengajak kita untuk memahami karakter dari potensi supranatural dan spiritual kita juga mind force....

    ReplyDelete