Artikel yang berjudul “Sastrawan Sosialita” yang dimuat oleh Koran Republika pada tanggal 8 Mei 2016 telah menarik banyak perbincangan hingga saat ini tidak hanya di kalangan para penulis, tapi juga kalangan pembaca (dan membuat si penulisnya menjadi cukup kontroversial). Ada begitu banyak argumen pro yang dilontarkan untuk mendukung pendapat si penulis artikel tersebut, namun tidak sedikit pula pembahasan dan argumen kontra dari kalangan penulis dan pembaca.
Karena sudah begitu banyak komentar dari berbagai pihak, cukup sulit menurut saya untuk menyampaikan opini agar tidak menjadi argumentum ad populum et hominem, khususnya mengingat tidak sedikit komentar-komentar baik melalui media sosial ataupun dalam diskusi-diskusi pribadi antara pembaca yang telah menyerang pribadi penulis artikel “Sastrawan Sosialita”.
Karena sudah begitu banyak komentar dari berbagai pihak, cukup sulit menurut saya untuk menyampaikan opini agar tidak menjadi argumentum ad populum et hominem, khususnya mengingat tidak sedikit komentar-komentar baik melalui media sosial ataupun dalam diskusi-diskusi pribadi antara pembaca yang telah menyerang pribadi penulis artikel “Sastrawan Sosialita”.